Ancaman terhadap keberlangsungan satwa liar di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Berbagai faktor seperti deforestasi, perburuan ilegal, dan perdagangan satwa liar menjadi penyebab utama menurunnya populasi satwa liar di Indonesia.
Menurut Dr. Noviar Andayani, seorang pakar konservasi satwa liar dari World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, “Perburuan ilegal dan perdagangan satwa liar merupakan ancaman serius bagi keberlangsungan satwa liar di Indonesia. Kita perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk melindungi satwa liar agar tidak punah.”
Salah satu contoh kasus yang mencemaskan adalah penangkapan harimau sumatera di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan pada bulan lalu. Harimau sumatera merupakan spesies langka yang terancam punah akibat perburuan ilegal dan hilangnya habitat alaminya.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, deforestasi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Deforestasi menyebabkan habitat satwa liar semakin menyusut, sehingga satwa liar sulit untuk berkembang biak dan mencari makan.
“Kita harus segera bertindak untuk menghentikan deforestasi dan perburuan ilegal. Kehilangan satwa liar akan berdampak buruk bagi ekosistem alam Indonesia,” ujar Prof. Dr. Dedy Duryadi Solihin, seorang ahli biologi konservasi dari Universitas Indonesia.
Upaya konservasi satwa liar perlu dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah, masyarakat, dan lembaga konservasi. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga keberlangsungan satwa liar juga menjadi kunci dalam melindungi satwa liar di Indonesia.
Ancaman terhadap keberlangsungan satwa liar di Indonesia harus segera diatasi sebelum terlambat. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi keanekaragaman hayati Indonesia demi generasi yang akan datang. Semoga langkah-langkah konservasi yang diambil dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi satwa liar di Indonesia.