Dampak punahnya hewan dan tumbuhan terhadap ekosistem di Indonesia menjadi perhatian serius bagi para ahli lingkungan. Menurut Dr. Yayat Supriatna, seorang pakar keanekaragaman hayati dari Universitas Indonesia, “Punahnya spesies hewan dan tumbuhan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan menyebabkan kerusakan yang tidak terduga.”
Punahnya berbagai spesies hewan dan tumbuhan di Indonesia telah terjadi akibat aktivitas manusia seperti pembukaan lahan hutan dan perburuan liar. Menurut data WWF Indonesia, sejak tahun 1990, sekitar 24 spesies hewan dan 45 spesies tumbuhan di Indonesia telah punah.
Salah satu dampak yang paling terasa dari punahnya hewan dan tumbuhan adalah hilangnya keanekaragaman hayati. Menurut Dr. M. Sanjayan, CEO Conservation International, “Keanekaragaman hayati sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan ketahanan pangan.” Tanpa keanekaragaman hayati yang memadai, ekosistem di Indonesia akan mengalami gangguan serius.
Selain itu, punahnya hewan dan tumbuhan juga dapat berdampak pada mata pencaharian masyarakat lokal. Banyak masyarakat di Indonesia yang bergantung pada sumber daya alam untuk hidup, seperti hasil hutan dan hasil pertanian. Jika spesies hewan dan tumbuhan yang menjadi bagian dari mata pencaharian mereka punah, maka hal ini akan mengancam keberlangsungan hidup mereka.
Untuk mengatasi dampak punahnya hewan dan tumbuhan terhadap ekosistem di Indonesia, diperlukan langkah-langkah perlindungan lingkungan yang lebih serius. Dr. Yayat Supriatna menyarankan, “Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam melindungi hutan dan merespons perubahan iklim untuk mencegah punahnya spesies hewan dan tumbuhan di Indonesia.”
Melalui upaya konservasi yang berkelanjutan, diharapkan ekosistem di Indonesia dapat terjaga dengan baik dan keanekaragaman hayati tetap terjaga untuk generasi mendatang. Sebagaimana disampaikan oleh Dr. M. Sanjayan, “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi hewan dan tumbuhan agar ekosistem di Indonesia tetap seimbang dan lestari.”