Tahun 2024 sudah di depan mata, namun dampak perubahan iklim terhadap hewan punah di Indonesia terus menjadi perhatian utama para ahli lingkungan. Menurut Dr. Andi Maryanto, seorang pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, “Dampak perubahan iklim terhadap hewan punah di Indonesia semakin terasa nyata setiap tahunnya. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan jika tidak segera ditangani dengan serius.”
Salah satu hewan yang terancam punah akibat perubahan iklim adalah harimau sumatera. Menurut data terbaru dari WWF Indonesia, populasi harimau sumatera terus menurun akibat hilangnya habitat akibat deforestasi dan perubahan iklim. “Kita perlu segera mengambil tindakan untuk melindungi spesies-spesies yang terancam punah akibat dampak perubahan iklim,” ujar Dwi Mulyani, seorang aktivis lingkungan.
Selain harimau sumatera, orangutan juga termasuk dalam daftar hewan yang terancam punah di Indonesia akibat perubahan iklim. Menurut Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS), hutan tempat tinggal orangutan semakin terancam akibat perubahan iklim yang menyebabkan bencana alam seperti kebakaran hutan dan banjir. “Kita harus segera bertindak untuk menyelamatkan orangutan dan habitatnya sebelum terlambat,” kata Dr. Rahmat Hidayat, seorang peneliti primata.
Para ahli sepakat bahwa perlindungan hewan punah di Indonesia harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi dampak perubahan iklim. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi keanekaragaman hayati Indonesia dari ancaman perubahan iklim,” ungkap Prof. Bambang Hero Saharjo, seorang ahli kehutanan dari IPB.
Dengan upaya bersama dan kesadaran akan pentingnya perlindungan hewan punah, diharapkan Indonesia dapat mengurangi dampak perubahan iklim terhadap keberlangsungan hidup spesies-spesies yang terancam punah. Tahun 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat langkah-langkah konservasi demi mencegah kepunahan hewan-hewan berharga di Indonesia.